Skip to main content

Posts

PROJECT IKLAN - SANMAC (MAKARONI YANG UH BANGET) #CaraBIsingKreatif

Recent posts

Aku & Mentari Pagi Oleh : Arief Wibowo

Waktu selalu terganti oleh biasan sinar mentari di setiap pagi, yang kala itu cahaya pagi selalu menyambutku terbangun dari mimpiku, menandakan bahwa cerita baru telah di mulai namun aku selalu berharap terjebak selamanya dalam ilusi mimpi indahku sendiri, aku selalu takut akan sebuah ‘takdir’ yang masih menjadi misteri dalam dunia nyataku tapi itu hanyalah aku di masa lalu, hidup dalam jembatan yang bergoyang tak berani melangkah hanya selalu berpegangan hingga aku bertemu dengannya, dia yang kucari selama ini, dia sinar mentari di pagi hari yang selalu ku nanti, membuat kedua mataku benar-benar bisa melihat apa yang sebelumnya tak dapat kulihat, dengannya aku merasakan kedekatan, dengannya aku merasa nyaman, dan dengannya pula aku merasakan kebahagiaan.             Kisah ini dimulai 6 tahun yang lalu, bersamaan dengan berakhirnya  masa putih abu dan berawalnya masa kuliahku. Siapa yang menyangka bahwa cerita hidupku yang sesungguhnya akan berawal dari sini, di bangku perkuliahan

Teruntuk Ibu

Aku disini dibayang-bayangi kecemasan akan masa depan Tak kupedulikan diri ini Aku merasa lapar akan senyumanmu ibu Aku ingin melihatmu bangga atas apa yg kuraih Aku ingin kau memeluku dan menangis bahagia atas apa yang kucapai Aku ingin mempersembahkan kebahagiaan untukmu ibu Walau selalu engkau tak menagih itu Dan selalu engkau ucapkan " raihlah kebahagiaan maka aku akan bahagia "  kulangkahkan kakiku bersama restumu ibu Doa yg terucap akan selalu menyertaiku Kasih sayang darimu jadi selimut tebal yg menghangatkanku Ibu dalam kesunyian ini Aku merindukanmu, selalu merindukanmu "Tri Hardyanto Prabowo"

Pendidikan, Untuk Minor Atau Mayor ?

Teringat beberapa waktu lalu ketika menyaksikan acara televisi yang menurut penulis adalah acara yang berkualitas dibalik konyol dan kurang bermutunya acara-acara televisi saat ini. Acara itu adalah “Indonesiaku” yang tayang di trans 7 setiap sore. Waktu itu dalam indonesiaku membahas tenatng Pendidikan, sorotan utamanya adalaha gili wae di Lombok dan daerah di Banten. Baiklah kita mulai dari Gili Wae. Gili wae adalah salah satu pulau kecil diantara banyaknya gili di kawasan Lombok. Gili sendiri berarti pulau kecil dalam Bahasa sasak. Gili wae adalah bagian minor dari banyak gili yang terkenal di Lombok, bayangkan saja, Lombok yang menjadi destinasi wisata dalam dan luar negeri terdapat satu pulau yang terisoloir, dimana anak-anak kecil disana harus menyebrangi lautan untuk sekolah. Mereka untuk pergi ke sekolah untuk sehari-harinya harus memakai rakit, dan bahkan ada yang hanya memakai sterofom untuk menyebrang, sendangkan sebagian lainnya harus berenang. Bayangkan saja, sebuah daer

Kirana (Dalam Bayang Pendidikan)

Kirana adalah seorang sangat menggilai ilmu pengetahuan. Bahkan Kirana rela untuk menunda waktu menikahnya karena lebih mementingkan pendidikan formal. Kirana mendalami sekali ilmu-ilmu kajian sosial yang sedang hanggat maupun yang sudah lewat. Karena Kirana merasa kehidupan sosial memang sangat menarik dikaji terutama tentang fenomena-fenomena yang ada di lingkungan masyarakat. Karena kesukaannya tersebutlah Kirana menggilai pendidikan formal sehingga hidupnya banyak berkecimpung dalam buku-buku literatur dan kajian-kajian ilmiah. Suatu masa, Kirana melakukan sebuah penelitian dan pengkajian terhadap fenomena mengenai prostitusi disebuah lokalisasi. Disana Kirana bertemu dan dibantu dengan orang yang cukup berpengaruh dan paham mengenai dunia lokalisasi. Suatu waktu orang tersebut bertanya pada Kirana, “eh mbak, maaf memang apa tujuan mbak mengamati dan mengkaji dunia yang kami geluti ? apakah ada manfaat untuk kami dengan kajian yang mbak lakukan ?”. karena pernyataan orang ters

Dengarlah

Dengarlah hai dengarlah penikmat duniawi, Kokok ayam pagi buta itu bukanlah sembarang suara, Dengarlah hai dengarlah perasa kesenangan Suara gonggong anjing dipagi buta itu bukanlah sembarang suara, Rasalah hai rasalah wahai perasa dunia malam, Suara serangga pagi buta ini bukanlah sembarang suara, Percayalah, sungguh percayalah. Wahai tuhan, aku tak kuasa melawan kehendakmu, Sungguh aku berpasrah. (Pen.: Mamang)

Passion Sebagai Refleksi Menentukan Jalan Hidup

Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses   dalam hidup adalah   banyaknya materi yang dimiliki   (rumah, mobil, uang dan harta lain).   Passion   (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak. Kemudian, b agi orang Asia,   banyaknya kekayaan   yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila   “lebih banyak orang menyukai “ cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan isteri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila “ perilaku koruptif ” pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu y an g wajar. Selanjutnya b agi orang Asia, pendidikan “ identik dengan hafalan ” berbasis “kunci jawaban” “ bukan pada kontekstual/ isi ” .   Sehingga tes seperti U jian Nasi